Good night, universe! Selamat malam, dunia! Sugeng ndalu, donya! *sapaan multilingual*
Kalau sedang dikejar deadline, minat untuk nulis blog semakin meningkat x))
Saya mau share pengalaman mengajar PKn di kelas VI semoga bisa menginspirasi. Hehe. Check this out.
Tahun 2015 ini saya mendapat
mandat tugas untuk mengajar di kelas enam mata pelajaran PKn (pelajaran sulit yang digampangkan oleh siswa karena tidak masuk UN) meski status saya wali kelas empat. Sebenarnya ini pengalaman pertama saya mengajar kelas enam, sebelumnya mengajar kelas atas kelas empat dan lima saja untuk mapel PKn dan saya ini spesialis kelas bawah beberapa tahun dapet kelas satu terus.
Perbedaan menonjol ketika mengajar di kelas atas adalah
aroma aura siswa yang berbeda, gimana gak beda mereka harus menerima pelajaran seabrek dan mereka harus
dipaksa BISA. Terlebih untuk pelajaran Pkn, mulai kelas empat hafalan semua (ini alasan kenapa saya disuruh ngajar PKn) masuk kelas lima hafalan lebih sedikit, dan di kelas enam sama aja gk makin gampang. Terlebih anak kelas enam ini dari awal masuk kelas sudah membawa beban kelulusan dan terget mereka adalah nilai sempurna untuk beberapa mapel yang diujikan dalam UN. Lalu untuk apa mereka belajar PKn yang gak pengaruh pada kelulusan?
Nah disini saya mutar otak (
padahal udah mentok) gimana pelajaran yang disepelekan oleh anak-anak menjadi lebih bermakna dan selalu dinantikan. Melihat anak kelas enam yang beban hidupnya berat, saya merasa tidak nyaman kalau mengajar hanya duduk di dalam kelas. Selain karena sumuk juga keju. Hehe. Saya juga melihat kalau anak-anak sudah mulai melampiaskan beban hidupnya yang berat ini dalam bentuk energi berlebih yang membuat suasana dalam kelas menjadi tidak kondusif, untuk menyalurkan energi yang sebenarnya positif ini saya ajak mereka untuk belajar di luar kelas. Tiap masuk materi baru saya ajak mereka belajar di luar kelas. Bagaimana pelajaran yang ada di luar kelas ini? No pic is hoax! saya akan tampilkan beberapa gambarnya dalam suatu kemasan pembelajaran yang saya beri nama MY SCHOOL MY ADVENTURE (
guurunya alay).
Pertama, siapkan beberapa kardus bekas
snack sudah tidak terpakai sebanyak kelompok, lalu tempelkan warna pada masing-masing kardus. Di dalam kardus tempelkan perintah, misalnya "lanjutkan mencari kardus warna merah." sehingga tiap kelompok tidak berebut untuk mencari kardus yang sama.
|
Kardus bekas yang diberi nama sesuai warna yang ditempelkan di atasnya. Misalnya kardus hijau, kardus biru, dan kardus merah.
Lalu kardus kita letakkan di daerah tersembunyi di lingkungan sekolah tidak keluar dari pagar sekolah. |
|
Kardus merah diletakkan di kantin yang belum buka. |
Saat menyembunyikan kardus, siswa masih di dalam kelas diberik kesempatan untuk membaca materi baru, anak akan cenderung malas untuk membaca kalau tidak ada motivasi dari dalam diri mereka, waktu sekitar 15 menit ketika anak sudah jenuh membaca.
Kedua, saat masuk kelas saya bacakan peraturan dimana peraturan ini juga sangat penting. peraturan diantaranya dilarang berbuat curang dengan merebut kardus yang sudah ditemukan temannya, harus bisa bekerjasama dalam kelompok tidak ada yang berpisah dengan kelompoknya, dan dalam mengerjakan harus diskusi bersama tidak boleh hanya satu anak yang mengerjakan. Beberapa peraturan berkaitan dengan beberapa sila pada Pancasila. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setelah bertemu dnegan kelompoknya kemudian keluar kelas untuk membentuk barisan hingga menunggu aba-aba dari saya untuk mulai mencari kardus.
|
Tidak mudah mengajak anak kelas enam untuk baris seperti ini. |
Ketiga, anak-anak mulai mencari kardus yang berisi soal, tiap kardus ada beberapa soal yang sama sebanyak jumlah kelompok.
|
Setelah menemukan kardus, anak mengerjakan soal yang ada di dalam kardus |
|
Setelah soal terselesaikan dengan baik, anak kembali mencari kardus dengan warna yang sudah ditentukan di dalam kardus sebelumnya. |
|
Anak berburu kardus. |
|
Diskusi mengerjakan soal. |
|
Kekompakan kelompok dalam berdiskusi. |
|
Mencari kardus hingga ke bak sampah. |
Keempat, masuk kelas untuk mengoreksi bersama hasil pekerjaan. Reward untuk kelompok yang menang adalah bintang dimana bintang itu dikumpulkan sebagai tiket untuk menonton film bersama yang akan diselenggarakan pada bulan November bertepatan dengan hari Pahlawan.
Nah, itu tadi beberapa gambaran tentang pembelajaran aktif dan menyenangkan untuk anak SD, dengan segala kerendahan hati untuk semua blogger yang tertarik untuk mengikuti pembelajaran ini mohon meninggalkan komentar. Terima kasih :))
Wah bagus sekali idenya, pembelajaran bisa d coba disemua tingkat. Saya tertarik mempraktikkan.. :)
BalasHapus