Hampir
setiap orang pernah merasakan sensasi menyontek di kala ujian, ada pahit,getir,
semriwing bahkan manis ketika berhasil memperoleh jawaban yang diinginkan tanpa
diketahui pengawas ujian. Mencontek membutuhkan kreativitas, di zaman yang
sudah maju ini orang seringkali menyalahgunakan teknologi untuk melakukan
hal-hal yang negatif yang pada akhirnya akan mencelakakan dirinya sendiri. Mencontek
bisa menggunakan media cetak dan media elektronik yang akhir-akhir ini
meresahkan pengawas karena ‘menangkapnya’ semakin susah.
Akan
tetapi tidak setiap orang pernah menyontek karena mereka sudah meiliki suatu
kepercayaan diri. Jadi awal dari timbulnya menyontek adalah rendahnya suatu rasa
percaya diri. Bukan percaya diri dari segi penampilan atau kemampuan
berekspresi akan tetapi rasa percaya diri dalam hal yang bersifat kognitif jadi
kurangnya pengetahuan dan wawasan seseorang. Mereka tidak yakin dengan
kemampuan yang dimiliki dan selalu menganggap orang lain lebih pandai bahkan
percaya kalau jawaban orang lain lebih tepat dibanding jawaban sendiri. Nah
disinilah yang menyebabkan kecanduan dalam menyontek. Lalu bagaimana dengan orang yang telah
belajar semalam suntuk namun akhirnya ketika ujian menyontek juga?
Seringkali
kebiasaan menyontek sering dianggap remeh baik dari pihak guru maupun dari
pihak siswa yang melakukan hal tersebut. Peraturan-peraturan waktu ujian
dibacakan sebelum siswa mulai mengerjakan soal ujian akan tetapi bagi siswa itu
tidak penting yang paling penting adalah mereka dapat menyelesaikan soal ujian
dengan benar bagaimanapun cara yang ditempuhnya.
Kegiatan
menyontek terjadi karena 2 faktor utama: 1) sudah belajar, tetapi kurang
percaya diri akan jawaban yang diketahui karena dalam diri orang itu merasa
ragu kebenarannya dan takut salah dan 2) belum belajar, sehingga orang ini akan
selalu tergantung dari orang yang bersedia membei contekan. Nah, dari 2 faktor
utama tersebut seorang guru harus mampu mengerti keadaan dan alasan siswa
mencontek berdasar dari 2 faktor utama tersebut sehingga mampu memberikan
penyelesaian untuk
Selalu
ditekankan bahwa cara belajar yang efektif adalah belajar dengan sistem tahap
demi tahap lembar demi lembar setiap hari bukan belajar yang bersistem kebut
semalam jadi belajar ketika H-1 dari ujian saja. Akan tetapi bagi peserta didik
yang malas belajar setiap hari hal tersebut akan sangat berat untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Disini peran guru SD dibutuhkan untuk membentuk
jiwa peserta didik yang memilki rasa percaya diri dan iman yang kuat. Rasa
percaya diri yang tumbuh ketika duduk di bangku SD tidak menjamin bahwa anak
yang tidak pernah menyontek waktu SD dia akan selalu begitu seterusnya karena
factor lingkungan sekitar juga mendukung kegiatan menyontek.
Langkah-langkah
pengawas dalam menghadapi siswa SD yang menyontek dapat dilakukan dengan:
1. Ujian
di hari pertama pengawas mencatat nama siswa yang menyontek, kemudian hasilnya
diserahkan kepada pengawas yang lain yang bertugas.
Untuk anak SD, anak yang
menyontek menggunakan media elektronik lebih sedikit dibanding anak SMA, anak
SD yang berani menggunakan handphone dapat dihitung dengan jari biasanya adalah
anak yang di kelas memang sudah ‘terkenal’ nakalnya dan pengawas sendiri
sewaktu ujian harus lebih banyak memperhatikan gerak-gerik anak tersebut. Anak
SD lebih dominan menyontek dengan bertanya kepada teman sebelah, depan dan
belakang.
2. Dari
hasil pencatatan yang kemarin, pengawas lebih memfokuskan perhatiannya kepada
nama-nama anak yang telah tercatat. Apabila yang kemarin yang namanya tercatat
tetap tidak bisa diam dan tenang lembar jawab langsung diambil tanpa pikir
panjang.
Ketika ada lembar jawab
teman yang diambil maka siswa yang lain akan takut dan berusaha untuk
mengerjakan sendiri, namun setelah ada insiden lembar jawab diambil kita tidak
boleh ‘memanas-manasi’ kelas karena dengan hal tersebut jiwa anak sudah
terguncang dan konsentrasinya buyar jadi tetap berikan suasana hangat jangan
menunjukkan kemarahan.
Untuk anak yang lembar
jawabnya kita ambil kemudian kita bisiki agar dia tetap mengerjakan di kertas
coret-coretnya.
3. Setelah
dari insiden lembar jawab diambil siswa yang banyak tingkah dan bertanya ke
teman akan semakin berkurang namun pengawas tetap menjalankan dari yang pertama
dan kedua tadi.
Untuk anak yang lembar
jawabnya diambil, setelah selesai ujian diharap untuk ke ruang guru/ ruang
kepala sekolah yang ruangannya memadai untuk menemui pengawas yang
bersangkutan. Di ruang tersebut pengawas memberikan motivasi dan penguatan
kepada anak dengan terlebih dahulu member kesempatan anak menyampaikan alas
an-alasannya setelah diketahui masalah dari anak pengawas harus mampu
memberikan penyelesaian kemudian member kesempatan anak untuk menyalin
jawabannya yang tadi waktu diambil
lembar jawabnya baru no 10 dari 40 soal. Karena kalau tidak diberikan
kesempatan anak untuk menyalin kembali jawabannya kasihan sekali anak
kehilangan nilai dari 30 soal.
Dari
langkah-langkah tersebut mungkin membuat anak belum jera sepenuhnya tetapi
hanya akan mengurangi karena seperti halnya pemakai narkotika, mereka yang
tertangkap karena kedapatan mengkonsumsi narkoba pada umumnya tidak dimasukkan
ke dalam tahanan biasa yang penuh dengan kekerasan didalamnya akan tetapi orang
yang kecanduan narkoba dimasukkan ke dalam panti rehabilitasi dimana di tempat
itu diberikan pelatihan bukan secara kekerasan namun dengan
pendekatan-pendekatan psikologis begitu juga dengan masalah kecanduan mencontek
dan juga dapat membantu guru untuk dapat mengetahui berbagai masalah siswa dalam
belajar, karena sukses atau tidaknya guru dalam memberikan pelajaran bisa
dilihat dari hasil ujian siswa. Jika hasil ujian siswa ada yang kurang bagus
guru tidak boleh menyalahkan sepenuhnya kepada siswa tanpa mau tahu
sebab-sebabnya. Nah, jika guru mengetahui sebabnya maka guru akan mampu
menciptakan inovasi yang lebih mendukung untuk mengatasi berbagai permasalahan
yang timbul.
Lila Argawati Septiarum (dimuat di Majalah Dikpora DIY "Candra" edisi 6 Th. XLI)
Lila Argawati Septiarum (dimuat di Majalah Dikpora DIY "Candra" edisi 6 Th. XLI)
hahaha, artikel yg menarik!
BalasHapus